Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai Upaya Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan

Universitas Nias Raya

  • Merri Christina Zalukhu
Keywords: pengenalan; pemberdayaan; sanggar tari; hombo batu

Abstract

16
Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai Upaya
Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama
Kabupaten Nias Selatan
Merri Christina Zalukhu1), Redilius Laia2), Anugrah Dawolo3), Martin Hia4), Yusri
Nehe5), Arnias Bohalima6), Tentri Fanny Giawa7), Wirnayanti Hondro8), Maria
Intan Giawa9), Pianus Zai10), Agustiani Duha11) Maleakhi Waruwu12)
( Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia STKIP Nias Selatan,
Mahasiswa HMPS Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia STKIP Nias
Selatan, Sumatera Utara, Indonesia)
Alamat: Jl. Pramuka, Nari-Nari, Pasar Teluk Dalam, Telukdalam, Nias Selatan,
Sumatera Utara, 22865
email: merrichristinaz@gmail.com
No. Hp 081375152734
ABSTRAK
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, beberapa tradisi dan budaya
masyarakat desa mulai berubah termasuk di daerah-daerah di kepulauan Nias. Hal ini
tentunya mempengaruhi adat istiadat masyarakat setempat khususnya pada masyarakat
Desa Hilizihono. Oleh karena itu, Ormawa HMPS Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP Nias Selatan memandang perlu menggagas sebuah program sebagai
upaya penanganan dan pelestarian budaya. Program ini merupakan kegiatan yang
diselenggarakan dan didanai Oleh DitjenBelmawa Kemendikbudristek. Tim Kegiatan
ini beranggotakan 11 orang mahasiswa yang diketuai oleh Redilius Laia dan didampingi
oleh Ibu Merri Christina Zalukhu, M.Pd. sebagai dosen Pendamping. Masyarakat
sasaran program ini adalah pemuda/i desa Hilizihono. Tujuan dari program ini antara
lain 1) sebagai upaya untuk melestarikan adat atau kebudayaan di desa Hilizihono; 2)
membantu memberdayakan masyarakat desa Hilizihono dan mengembangkan potensi
seni khususnya pemuda; 3)membantu terbentuknya sanggar seni dan budaya di
Hilizihono dengan melengkapi peralatan tari untuk seterusnya dapat dijadikan wadah
berkreasi; dan 4)membantu mengatasi permasalahan kemampuan menari dengan
mengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli. Metode pelaksanaan kegiatan yang
telah dilakukan ditempuh dengan tiga cara yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi program. Ketercapaian program tampak pada peningkatan pengetahuan para
pemuda di Desa Hilizihono; terbentuknya pengurus sanggar seni budaya “Sofu Zato”;
pelatihan tari selama 12 kali; diadakannya atraksi budaya; dan terimplementasinya mata
kuliah Kebudayaan dan Pariwisata Nias melalui program ini. Luaran yang dicapai
adalah buku pedoman praktis menari; profil dan poster; video kegiatan; publikasi pada
media sosial dan massa, jurnal, dan keberlanjutan program. Dapat disimpulkan bahwa
program ini berhasil memberdayakan pemuda desa Hilizihono dalam melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan Nias Selatan. Disarankan agar kegiatan ini tetap
dilanjutkan oleh masyarakat khususnya para pengurus dan anggota sanggar.

Published
2022-05-31
How to Cite
Zalukhu, M. C. (2022). Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai Upaya Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan. Haga : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 16-20. https://doi.org/10.57094/haga.v1i1.529